AGROMEDIS – Jumat 26 Februari 2021, tim agromedis melakukan kegiatan tebar bibit ikan lele di kolam bioflok Kampung Albumin milik Fakultas Kedokteran Universitas Jember (FK Unej). Kegiatan ini dihadiri oleh dr. Bagus Hermansyah, M.Biomed., bersama 1 orang perwakilan pihak lembaga amil zakat RIZKI, dan dibantu oleh seorang penjaga kampus yang bertugas sebagai perawat ikan lele. Menurut Bagus, bibit lele yang disebar didapatkan dari peternak lele di Gumukmas. Jumlahnya sebanyak 54 kg dengan ukuran rata-rata sekitar 8 sampai 10 cm yang dibagi untuk 6 kolam bioflok.
Ukuran lele tersebut dipilih karena jika menggunakan ikan yang sangat kecil, dikhawatirkan akan banyak bibit yang mati. Apalagi pada kondisi cuaca saat ini yang hujan terus menerus. Begitu pula dengan masa panen, diharapkan tidak terlalu lama dengan ukuran yang cukup besar itu, dalam 3 bulan biasanya sudah bisa dipanen. Kolam bioflok ini awalnya adalah bentuk kerjasama Agromedis dengan RIZKI, begitu juga dengan pelatihan, dan penyediaan bibit lele. Bagus menerangkan, perbedaan kolam biasa dengan kolam bioflok adalah pada kolam bioflok ditambahkan bakteri khusus bertujuan untuk meningkatkan percepatan pertumbuhan ikan. Hasil panennya pun juga akan lebih bagus dibandingan dengan hasil budidaya pada kolam biasa.
Prinsip kerja bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang mengandung karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen menjadi massa lumpur atau sludge. Cara ini didapatkan dengan menggunakan bakteri pembentuk flok yang memiliki sifat biopolymer polihidroksil alkanoat sebagai ikatan bioflok tersebut. Pada kolam bioflok, ikan tidak langsung dimasukkan setelah kolam diisi dengan air. Tetapi menunggu setelah bakteri khusus yang diberikan hingga membentuk gumpalan atau bioflok selama kurang lebih satu minggu. Selain mempercepat pertumbuhan ikan, penerapan sistem ini juga memiliki kelebihan lain yaitu meningkatkan kesehatan ikan dan mempercepat siklus panen.
Dengan adanya gumpalan atau bioflok yang terus menumbuhkan bakteri itu, sehingga tidak diperlukan tambahan lain dalam pemberian pakan lelenya. Pengembangan kolam bioflok ini sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat dari Agromedis dengan tujuan meningkatkan ketahanan pangan selama masa pandemi Covid-19. Salah satunya adalah pada saat terjadi bencana banjir di Desa Wonoasri. Agromedis bersama pihak RIZKI memanen ikan dari kolam bioflok tersebut kemudian dibagikan kepada masyarakat yang terdampak banjir. Hasil dari budidaya ikan lele dalam kolam bioflok ini juga dibagikan kepada para staf di FK Unej.
Tidak hanya itu, Bagus menambahkan bahwa pada saat kegiatan-kegiatan agromedis lainnya seperti mobile clinic, ikan-ikan ini nantinya juga akan dibagikan dalam bentuk makanan. Kata Bagus, Dekan FK Unej dr. Supangat, M.Kes., Ph.D berharap kedepannya bisa menambah ikan gabus dan kutuk untuk dibudidayakan. “Pak dekan bilangnya ingin menambah ikan gabus dan kutuk juga karena kandungan albuminnya lebih tinggi,” ujarnya. Harapannya ketika sistem bioflok ini sudah semakin bagus dan produksi serta panennya lancar, ikan lele ini juga akan dibagikan kepada petani yang merupakan prioritas utama agromedis.***